Selasa, 18 November 2014

Contoh Naskah Drama Tentang Perjuangan

Contoh Naskah Drama Tentang Perjuangan


Judul drama
Perjuangan Melawan Kepala Desa Lalim

Tema
Perjuangan

Tokoh dan Karakter
Teguh : (Kepala desa yang lalim dan selalu memaksakan kehendaknya kepada para warga / antagonis)
Fatah : (Anak dari pak Teguh, sombong dan sudah lama menyukai Alifah / anatagonis)
Hamzah : (Pemuda desa yang berjuang untuk melawan kezaliman kepala desa / protagonis)
Alifah : (Gadis desa yang pintar dan penyabar / protagonis)
Darka : (Ayah dari Alifah, petani sederhana / tritagonis)
Aldan : (Teman seperjuangan yang selalu membantu Hamzah / tritagonis)
Pengawas desa : (Tegas dan bijaksana / tritagonis)
Dua polisi : (Tegas dan sigap / Tritagonis)
Latar
Tempat : Desa Banyu Bening
Waktu : Pagi, siang dan malam hari
Sosial : Penduduk hidup di desa yang makmur dan sederhana namun keadaan menjadi buruk karena terpilihnya kepala desa baru yang lalim dan selalu memeras penduduknya.

Sinopsis

Pemilihan kepala desa yang telah berlangsung tidak jujur dan salah satu calon melakukan kecurangan yang tidak diketahui oleh warga. Teguh, kepala desa yang baru ternyata tidak pernah memenuhi janji yang dia pernah katakan bahkan dia justru memeras orang-orang yang dulu pernah berhutang budi dengan dia. Hamzah pemuda desa yang cerdas tidak ingin keadaan ini semakin memburuk dan berusaha untuk mencari cara untuk membuktikan sifat lalim dari kepala desa dengan dibantu oleh Alifah dan Aldan. Namun perjuangan ini mengalami hambatan karena ternyata ayah Alifah yaitu Darka berhutang kepada Teguh dan sampai saat ini belum bisa membayar sehingga Teguh selalu mengancam untuk menikahkan Alifah dengan Fatah, anaknya.

Teks drama

Babak 1

Di suatu siang di pinggir perkebunan jagung, datang seorang pemuda yang berjalan setengah berlari menghampiri temannya untuk memberitahukan sebuah kabar.
Aldan : Hamzah…. Hamzahhhhhhhhhh (berteriak dari kejauhan)
Hamzah : Kenapa teriak-teriak, ada apa?
Aldan : Kamu kenapa enggak datang tadi di acara rapat desa? Diundang kan?
Hamzah : Iya, untuk apa datang, aku udah tau apa yang mau diomongkan sama kepala desa baru itu.
Aldan : Bukan soal sawah yang katanya mau dijual itu, kades baru nyuruh para warga untuk menyetor uang atau upeti jika mau mengadakan hajat di desa ini.
Hamzah : Apa? Bukannya itu melanggar? Kita tidak bisa tinggal diam, kita harus cari bukti pelanggaran itu dan lapor kepada petugas peninjau desa.
Aldan : Tapi gimana caranya? Kamu kan tau apapun yang dilakukan warga selalu diawasi olehnya.
Hamzah : Coba kita bicara sama yang lain dulu.

Babak 2

Di Ruang keluarga rumah Teguh
Teguh : Kalo tau jadi kepala desa bisa cepet kaya, dari dulu aja bapak nyalon ya.
Fatah : Iya pak, kan sekarang bapak udah jadi kepala desa ni, urusan jodohku gimana? Dengan Alifah?
Teguh : Itu masalah kecil, Darka enggak mungkin bisa menolak perjodohannya.
Fatah : Jadi aku pasti sama dia kan pak?
Teguh : Iya sudah jangan khawatir,ini simpan dokumen penting ini.
Fatah : Apa ini pak?
Teguh : Ini adalah data penduduk desa yang tidak kebagian hak pilih kemaren.
Fatah : Ooooooooo siap pak hehe…

Babak 3

Sore hari di Rumah Pak Darka
Pak Darka : Bapak tidak bisa berbuat banyak nak, mereka selalu mengancam dan utang-utang itu tidak bisa bapak bayar segera.
Alifah : Tapi pak, aku tidak mungkin nikah sama Fatah, dia sama seperti bapaknya, angkuh!
Hamzah : Apa tidak ada cara untuk membuktikan kalo kepala desa kita ini tidak berperikemanusiaan dan selalu memeras warganya.
Pak darka : Maaf nak, bapak tidak bisa apa-apa untuk membantu kalian.
Alifah : Kami tau pak, keadaan sedang sulit, emmmmm… kita harus cari bukti, apa saja… pokoknya bukti untuk diserahkan kepada pengawas desa supaya pak Teguh dicopot dari jabatannya.
Aldan : Pendapat Alifah benar, tapi harus mulai dari mana? Kita sendiri aja enggak bisa masuk ke kantornya.
Hamzah : Kita akan temukan bukti-bukti itu dimanapun, di rumah atau kantor.
Alifah : Bagaimana jika aku yang kesana? Mereka nggak akan curiga.
Hamzah : Tapi kamu harus hati-hati, kamu tau kan sifat kejamnya kepala desa?
Alifah : Iya jangan khawatir.

Babak 4

Keesokan harinya di depan rumah Teguh
(Suara pintu diketuk…)
Fatah : Alifah, ada apa? Tumben kemari, ayo masuk.
Alifah : Iya, bapakku mau ketemu sama kamu, katanya mau bicara perjodohan.
Fatah : Jadi kamu sudah setuju? Baik ayo kita ke rumahmu sekarang.
(Rumah kosong, Hamzah dan Aldan masuk)
Aldan : Apa enggak kenapa-kenapa kalo kita masuk seperti ini, nanti kita dituduh maling lagi.
Hamzah : Tidak ada cara lain, resiko… ayo cepet cari apapun yang bisa jadi barang bukti.
Aldan : Aku menemukan map kuning di ruang kerja isinya coba kau liat.
Hamzah : Data penduduk yang tidak punya hak pilih waktu pemilihan kades kemaren.
Aldan : Kita bawa saja, udah gak ada waktu lagi.
Hamzah : Ayo jangan sampai ada yang curiga.

Babak 5

Siang hari di kantor kepala desa
Hamzah : Pak Teguh, ayo keluar… jangan bersembunyi.
Teguh : Aku masih kepala desa disini, mau apa kamu datang kesini?
Hamzah : Panggil bapak pengawas.
Aldan : Baik.
(Seorang pria  dan dua pria lain berseragam polisi masuk dengan membawa sebuah map kuning)
Aldan : Silakan Pak… ini yang ingin kami laporkan.
Pengawas desa : Apa benar apa yang ada di map ini. (menyerahkan map kuning kepada Teguh)
Teguh : Ini tidak benar, saya tidak terima difitnah seperti ini (sambil menyobek-nyobek isi map)
Pengawas desa : Baik jika bapak ingkar, silakan pak diproses secara hukum.
Polisi : Mari ikut kami ke kantor, bapak bisa jelaskan di sana.
Teguh : Aku tak terima dengan tuduhan ini, awas kau Hamzah!
Hamzah : Aku tidak akan takut dengan ancaman apapun karena hukum harus ditegakkan dan kebaikan pasti akan menang.

Sumber : http://contohskripdrama.blogspot.com/2014/07/contoh-naskah-drama-tentang-perjuangan.html

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Contoh Naskah Drama Tentang Perjuangan

0 komentar:

Posting Komentar