Minggu, 14 Desember 2014

Cerita Anak Durhaka yang Tidak Mau Mengakui Ibunya

Cerita Anak Durhaka yang Tidak Mau Mengakui Ibunya - Anak durhaka tidak hanya Malin Kundang seperti yang kita kenal. Di China, seorang anak durhaka menolak untuk menemui ibunya karena anak durhaka itu menganggap ibunya kampungan.

Ding Liang, seorang ibu berusia 63 tahun tampak menangis tersedu-sedu di pinggiran jalan Kota Hangzhou, China. Hsin Pai, pria berusia 53 tahun yang melihat ibu itu merasa tergugah dan menanyakan apa yang terjadi.
Ibu tua itu akhirnya mencurahkan kesedihannya kepada Hsin Pai. Ding Liang mengaku berasal dari sebuah desa di pinggiran Kota Yuyao, Provinsi Hangzhou. Sudah lima jam dia menghabiskan waktu di perjalanan dari desanya ke kota tempat anaknya tinggal. Menurut Ding Liang, putranya pindah ke kota untuk kuliah beberapa tahun lalu, Setelah menyelesaikan kuliahnya, dia mendapatkan pekerjaan yang bagus di sebuah dealer mobil.

Saat sudah sukses, putra Ding menikah dengan seorang perempuan dan Ding pun berniat menghadiri pernikahan putranya. Tapi saat berada di pesta pernikahan, putra Ding merasa malu dengan kedatangan ibunya karena datang dengan dandanan kampungan. Putranya merasa marah dan malu untuk mengakui bahwa Ding adalah ibu kandung yang melahirkannya. Setelah pernikahan itu, putranya mulai mengabaikan Ding dan seluruh keluarganya di desa.

Ding Liang sudah pasrah dengan kenyataan itu, ibu itu sadar bahwa anaknya punya kehidupannya sendiri saat ini. Suatu jari anaknya menelpon Ling untuk mengabarkan bahwa dia sudah punya bayi. Mendengar hberita menggembirakan itu, Ding ingin mengunjunginya dan membawakan cucunya hadiah.

Namun ketika Ding mengabarkan akan datang menengok cucunya, putranya melarang. Dia bilang terlalu malu karena saya terlalu buruk. Suami saya juga melarang, tetapi saya ingin datang karena menantu saya melahirkan dan ingin memberikan hadiah kepada cucuku. Saat sang ibu ingin menemui anaknya, Ding bangun pukul 04.00 pagi dan berpakaian yang sudah dibelinya khusus untuk itu. Dia membungkus pakaian dan hadiahnya dalam dua buah kantung yang dibawa dengan sebuah tongkat. Akhirnya Ding tiba di kota setelah menempuh perjalanan dengan bus selama lima jam, sayangnya Ding tidak memiliki alamat tinggal anaknya. Namun ketika menelpon sang anak, dia itu tidak mau mengangkat.

Sampai menjelang pukul 10.00, Ding tanpa putus asa berputar-putar dan mencari. Dua orang pekerja bangunan sampai mengira dirinya adalah seorang pemulung. Ketika dijelaskan bahwa dia sedang mencari putranya, mereka mencoba memberikan bantuan tetapi semuanya tidak bisa banyak membantu.

Di saat itulah Hsin yang merasa kasihan dengan Ding memberikan bantuan. Dirinya memutuskan untuk membawa ceritanya ke media di China. Tidak butuh waktu lama kisah Ding menarik perhatian begitu banyak pihak. Ding bercerita kepada wartawan, bahwa dia dan suaminya adalah orang yang miskin, tapi  mereka berupaya keras agar sang putra bisa kuliah.

Ding bekerja sebagai pembantu rumah tangga sementara suaminya bekerja sebagai buruh bangunan. Pasangan suami istri itu pun sampai harus meminjam banyak uang demi biaya kuliah anaknya. Ding bahkan meminjam uang untuk keperluan biaya pernikahan putranya. Bahkan sempat memberikan kalung emasnya kepada sang menantu, ketika mengetahui anak mantunya menghadapi kesulitan keuangan.

Namun pada akhirnya, Ding pun menyerah. Dia kembali ke desanya membawa kembali hadiah yang tadinya untuk sang cucu. Saking sayangnya dengan sang anak durhaka tersebut, Ding bahkan tidak mau menyebarkan foto dan namanya untuk melindunginnya agar tidak dicerca oleh orang lain.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Cerita Anak Durhaka yang Tidak Mau Mengakui Ibunya

0 komentar:

Posting Komentar